You are currently browsing the monthly archive for Desember 2009.

Yukata (浴衣 ?, baju sesudah mandi) adalah jenis kimono yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis. Dibuat dari kain yang mudah dilewati angin, yukata dipakai agar badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam berendam dengan air panas.

Menurut urutan tingkat formalitas, yukata adalah kimono nonformal yang dipakai pria dan wanita pada kesempatan santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta kembang api, matsuri (ennichi), atau menari pada perayaan obon. Yukata dapat dipakai siapa saja tanpa mengenal status, wanita sudah menikah atau belum menikah.

Gerakan dasar yang harus dikuasai dalam nihon buyo selalu berkaitan dengan kimono. Ketika berlatih tari, penari mengenakan yukata sebagai pengganti kimono agar kimono berharga mahal tidak rusak karena keringat. Aktor kabuki mengenakan yukata ketika berdandan atau memerankan tokoh yang memakai yukata. Pegulat sumo memakai yukata sebelum dan sesudah bertanding.

Musim panas berarti musim pesta kembang api dan matsuri di Jepang. Jika terlihat orang memakai yukata, berarti tidak jauh dari tempat itu ada matsuri atau pesta kembang api

WARNA DAN CORAK

Bahan yukata pria umumnya berwarna dasar gelap (hitam, biru tua, ungu tua) dengan corak garis-garis warna gelap. Wanita biasanya mengenakan yukata dari bahan berwarna dasar cerah atau warna pastel dengan corak aneka warna yang terang.

Walaupun umumnya dibuat dari kain katun, yukata zaman sekarang juga dibuat dari tekstil campuran, seperti katun bercampur poliester. Berbeda dengan kimono jadi yang hampir-hampir tidak ada toko yang menjualnya, yukata siap pakai dalam berbagai ukuran dijual toko dengan harga terjangkau.

Corak kain yang populer untuk yukata wanita, misalnya bunga sakura, seruni, poppy, bunga-bunga musim panas. atau ikan mas koki. Karakter animeHamtaro, Pokemon, dan Hello Kitty populer sebagai corak yukata untuk anak-anak seperti

Cara memakai

Hotel atau ryokan di Jepang menyediakan yukata untuk dipakai tamu sebagai pakaian tidur. Sebagai pakaian tidur, yukata bisa dikenakan begitu saja tanpa mengenakan pakaian dalam. Ketika dipakai pria untuk keluar rumah, yukata biasanya dikenakan tanpa kaus dalam, dan cukup memakai celana dalam atau celana pendek. Berbeda dengan kimono yang dikenakan dengan dua lapis pakaian dalam (hadajuban dan juban), sewaktu mengenakan yukata, wanita hanya perlu hadajuban (pakaian dalam lapis pertama). Alas kaki sewaktu memakai yukata adalah geta.

Yukata dikencangkan ke tubuh pemakai dengan obi yang lebarnya setengah dari lebar obi untuk kimono jenis lain. Di antara berbagai jenis simpul obi untuk yukata, bentuk simpul yang paling populer adalah simpul bunko yang berbentuk kupu-kupu. Bila tidak bisa membuat simpul, toko kimono menjual simpul obi yang sudah jadi dan tinggal disisipkan pada obi.

Wanita mengenakan yukata yang pas dengan ukuran tubuh pemakai agar terlihat bagus sewaktu dipakai. Seperti halnya kimono, panjang yukata selalu melebihi tinggi badan pemakai. Perlengkapan memakai yukata wanita:

  • rok panjang (susoyoke) sebagai pakaian dalam, berwarna putih polos.
  • pakaian dalam (hadajuban)
  • tali pinggang (koshihimo) untuk mengencangkan kain berlebih di bagian pinggang yang berasal dari kelebihan panjang kain pada bagian bawah
  • kain sabuk pengikat (datejime) untuk mengencangkan kain yang longgar di bagian perut
  • Obi untuk mengencangkan yukata ke badan.

Sejarah

Istilah yukata berasal dari kata yukatabira (浴衣帷子 ?). Mulanya katabira dipakai untuk menyebut sehelai kimono dari kain rami. Walaupun tidak lagi dibuat dari kain rami, pakaian seperti itu tetap disebut katabira.[1] Kimono kain rami dipakai sebagai pakaian sewaktu mandi berendam, namun akhirnya berubah fungsi sebagai pakaian sesudah mandi. Ketika rumah-rumah di Jepang belum memiliki kamar mandi, yukata dipakai orang untuk pergi ke pemandian umum.

Dalam kamus Wamyō Ruijushō dari pertengahan zaman Heian, yukatabira (湯帷子 ?) dijelaskan sebagai pakaian yang dikenakan sewaktu mandi berendam. Ketika itu, orang mandi sambil memakai yukatabira di pemandian umum, dan dipakai untuk mengelap keringat, sekaligus menutupi ketelanjangan dari orang lain. Bahan yukatabira adalah kain rami yang cepat kering kalau diperas.

Sejak sekitar zaman Azuchi-Momoyama, yukatabira dipakai orang sebagai pakaian sesudah mandi, untuk menyerap basah seusai mandi. Kalangan rakyat zaman Edo sangat menyenangi yukatabira hingga disingkat sebagai yukata. Ketika itu, yukata bukanlah pakaian sopan yang dipakai untuk bertemu dengan orang lain, melainkan hanya pakaian tidur.

Berbeda dari kimono jenis lainnya, menjahit yukata sangat mudah. Yukata memiliki pola yang sangat sederhana, dan dijahit tanpa kain pelapis di bagian pinggul atau pundak. Hingga seusai Perang Dunia II, cara menjahit yukata diajarkan kepada murid perempuan sekolah menengah umum di Jepang.

Kerudung Rianti Cartwright di film Ayat – Ayat Cinta

Step By StepStep By Step

Kerudung dalam
· Ikatkan kain ke kepala lalu ikatkan ke belakang untuk menutupi rambut.

Kerudung luar
· Letakkan ujung kin pashmina ( sebaiknya gunakan pasmina yang berkain tipis), dengan posisi menutupi kain penutup. Sisakan kain kerudung / pashmina di sebelah kanan.
· Tarik ujung kain kerudung / pashmina yang tersisa di sebelah kanan, hingga menutupi bagian leher setelah itu rekatkan di atas kepala dengan mengunakan jarum pentul, sisa pashmina rekatkan di sisi bawah tulang pipi.

Kerudung Anissa Trihapsari

Step By Step

  • Gunakan penutup kepala / ciput untuk melonjongkan muka dan membentuk kerudung supaya terlihat rapi.
  • Lipat ujung kain kerudung menjadi 2 bagian, hingga berbentuk segitiga kecil, lalu letakkan kain kerudung di atas ciput.
  • Tarik ujung kerudung kanan hingga menutupi leher dan rekatkan dengan peniti di belakang kepala. Biarkan sisa ujung sebelahnya menjuntai.

Kerudung Marshanda

Step By Step
Kerudung 1
· Gunakan ciput untuk menutupi rambut di bagian kepala, lalu tutupi ciput dengan kain kerudung, lantas satukan di belakang kepala.
· Tarik ujung kain dan jepitkan dengan jarum pentul, rekatkan setengah kain di bagian tulang pipi bawah, lalu tarik kain ujung ke sebelah arah yang berlawanan hingga menutupi bagian leher.
· Rekatkan lagi sisa kain kerudung pada kain di bagian tulang pipi yang berlawanan dan ujung kain sisanya tarik kebelakang kepala.

Kerudung 2
· Letakkan kerudung 2 di atas kerudung 1 hingga menutupi kerudung 1.
· Tarik sisi tengah kain kerudung 2 ke bagian belakang, lalu kuatkan dengan jarum pentul dan disatukan dengan kerudung 1.
· Sebagai pemanis tambahkan bandana kain di ujung atas kerudung

Kerudung Zaskia Adya Meca di Sinetron Munajah Cinta

Step By Step
· Letakkan kain kerudung di atas kepala, lalu ujung tengah kain kerudung di rekatkan dengan jarum pentul hingaa menutupi leher.
· Tarik sisa ujung kain kebelakang dan direkatkan pada sisi kain sebelahnya, sisa kain kerudung yang menjuntai dimasukan ke dalam pakaian agar terlihat rapi.

L. Wisnu Sulistyanto

rasenggan…cayooo!!! my naruto